Iklan vandalistik
Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia tergolong kotor dan mengerikan dalam soal pemasangan iklan luar ruang. Di mana pun saya melewati jalan-jalan utama, selalu tertempel iklan-iklan yang tidak elok dan mengotori lingkungan. Mereka menimbulkan polusi pemandangan. Iklan tersebut mulai dari produk households, iklan majalah, tukang pasang antena, tukang sablon dan spanduk, sampai spanduk dan bendera partai politik dan politisinya sendiri.
Bandingkan dengan papan penunjuk arah, larangan dan perintah tentang kebersihan atau rambu lalu lintas. Di satu tempat, bisa puluhan iklan tukang spanduk atau tukang pasang antena televisi ditempel dengan lem dan merusak pemandangan. Sementara petunjuk arah atau larangan membuang sampah tenggelam ditelan gelombang iklan liar. Ini vandalistik!
Kemana Dinas Kebersihan kota? Barangkali pejabat kota pun tidak sempat lagi memerhatikan hal-hal seperti ini. Padahal mereka pasti melalui jalan-jalan yang kacau itu setiap hari menuju kantor! Jika pihak Dinas Kebersihan kota tidak melihat ini sebagai iklan yang merusak pemandangan, maka mereka perlu belajar lagi tentang kebersihan dan keindahan kota. Jika mereka tidak tahu bagaimana mengatasi iklan-iklan vandalistik tersebut, ah, kenapa sulit?
Caranya sederhana. Semua iklan yang bersifat jualan seperti antena dan spanduk, pasti mereka menyantumkan nomor telepon. Telepon saja nomor itu dan minta mereka membersihkan sendiri apa yang mereka lakukan. Jika menolak, kenai sanksi. Beres.
Bandingkan dengan papan penunjuk arah, larangan dan perintah tentang kebersihan atau rambu lalu lintas. Di satu tempat, bisa puluhan iklan tukang spanduk atau tukang pasang antena televisi ditempel dengan lem dan merusak pemandangan. Sementara petunjuk arah atau larangan membuang sampah tenggelam ditelan gelombang iklan liar. Ini vandalistik!
Kemana Dinas Kebersihan kota? Barangkali pejabat kota pun tidak sempat lagi memerhatikan hal-hal seperti ini. Padahal mereka pasti melalui jalan-jalan yang kacau itu setiap hari menuju kantor! Jika pihak Dinas Kebersihan kota tidak melihat ini sebagai iklan yang merusak pemandangan, maka mereka perlu belajar lagi tentang kebersihan dan keindahan kota. Jika mereka tidak tahu bagaimana mengatasi iklan-iklan vandalistik tersebut, ah, kenapa sulit?
Caranya sederhana. Semua iklan yang bersifat jualan seperti antena dan spanduk, pasti mereka menyantumkan nomor telepon. Telepon saja nomor itu dan minta mereka membersihkan sendiri apa yang mereka lakukan. Jika menolak, kenai sanksi. Beres.
Comments