Adab dalam Alquran: Mengucapkan salam

Dalam pergaulan sehari-hari, muslim mengucapkan salam kepada muslim yang lain. Umumnya, ucapan salam ini banyak dirasakan sebagai ucapan menyapa seperti ungkapan ‘apa kabar.’ Padahal dalam ucapan salam terkandung tujuan yang mulia yaitu penghormatan dan doa. Namun beberapa muslim yang mengabaikan bobot salam. Ucapan salam adalah ‘assalamualaikum,’ artinya ‘semoga Allah melimpahkan selamat atau kesejahteraan atas dirimu.’ Ucapan salam ini sering dilengkapkan dengan ‘warahmatuallahi,’ ‘dan semoga rahmat Allah (dilimpahkan) atas dirimu.’ Salam bahkan disempurnakan dengan ‘wa barakatuhu,’ ‘semoga berkah Allah (dilimpahkan) pada dirimu’. Jadi dengan mengucapkan ‘salam’ maka seorang muslim mendoakan muslim yang lain. Kata As-salam sendiri adalah salah satu dari 99 nama Allaw swt yang artinya Yang Maha Pemberi Kesejahteraan. Alquran menjelaskan bahwa jika seorang muslim mengucapkan salam kepada muslim yang lain maka Allah memperhitungkan segala sesuatu dari ucapan tersebut sebagai adab pergaulan. Ini dijelaskan dalam surat An-Nisa 4:86 وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu. (An-Nisa 4:86). Ayat tersebut mengajarkan jika seorang muslim mengucapkan salam ‘asslamuaialkum’ maka muslim lain harus membalasnya dengan salam yang lebih baik. Kitab-kitab tafsir baik Tafsir Jalalain maupun Ibnu Katsir memberikan kejelasan bahwa seorang muslim yang menerima penghormatan dengan ucapan salam maka muslim itu harus menjawabnya. Dalan kedua tafsir disebutkan menjawab salam dengan ucapan yang sama adalah wajib, sedangkan menjawab ucapan salam dengan lebih baik hukumnya sunnah. Dan Allah swt memperhitungkan adab atau etika muslim yang mengucapkan dan menerima ucapan salam ini seperti disebut dalam ayat tersebut. Sebuah hadits merujuk pada Salman Al-Farisi menceritakan ada seorang lelaki datang kepada Nabi saw, lalu ia mengucapkan, “Assalamu ‘alaika, ya Rasulallah.” Rasulullah SAW menjawab dengan lebih baik; ‘wa alaikum salam warahmatullah. Kemudian dayang lelaki lain dan mengucapkan, “Assalamu ‘alaika, ya Rasulullah, warahmatullahi.” Maka beliau saw menjawab dengan lebih baik; ‘wa alaikum salam warahmatullahi wa barakatuhu.’ Lalu datang lagi lelaki yang lain dan mengucapkan, ‘Assalamu ‘alaika, ya Rasulallah, warahmatullahi wabarakatuh.’ Maka Rasulullah saw menjawab: Hal yang sama semoga terlimpahkan kepadamu. Maka lelaki yang terakhir ini bertanya, “Wahai Nabi Allah, demi ayah dan ibuku yang menjadi tebusanmu, telah datang kepadamu si fulan dan si fulan, lalu keduanya mengucapkan salam kepadamu dan engkau menjawab keduanya dengan jawaban yang lebih banyak dari apa yang engkau jawabkan kepadaku.” Maka Rasulullah SAW bersabda: Karena sesungguhnya engkau tidak menyisakannya buatku barang sedikit pun, An Nisa 4:86 ini mengajarkan pentingnya mengucapkan dan menjawab salam bagi sesama muslim. Menjawab salam dengan jawaban sama hukumnya wajib dan menjawab dengan lebih baik hukumnya sunnah. Dan setiap penghormatan salam dan jawaban ini diperhitungkan sebagai amal baik oleh Allah swt.
Islam mengajarkan adab yang damai
.

Comments

Popular Posts