Adab taubat; rahmat Allah setelah taubat - (Ngaji Ahad ba’da subuh)

Dalam surat Al An’am (6:54), Allah swt menetapkan adab bertaubat bagi makhlukNya dengan bersyukur atas karunia dan anugerah Allah swt. Allah swt memerintahkan hambaNya bertaubat dengan sungguh-sungguh karena Allah Yang Maha Pengampun menetapkan rahmat atas makhluk-Nya yang bertaubat kemudian memperbaiki amalan mereka. Bahkan rahmat dan kasih sayang Allah swt mengalahkan kemurkaan akibat kemunkaran/kejahilan hambaNya. وَإِذَا جَاءَكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِنَا فَقُلْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum.” Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat dan melakukan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah swt telah melakukan uji moral, uji adab, kepada sebagian orang-orang kaya Quraish atas orang-orang muslim awal yang miskin. Ketika orang-orang kaya Quraish melihat kaum muslimin awal yang dlaif, kaum kaya Quraish itu berkata; "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?” (Al-An'am: 53). Lalu Allah menurunkan ayat ini hingga akhir ayat. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan firman-Nya; Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah, "Salamun 'alaikum.” (Al-An'am 6:54). Ayat ini mengajarkan adab memperlakukan muslim meskipun telah melakukan kejahilan/kemunkaran tetapi kemudian bertaubat dan beramal dengan lebih baik, maka perlakukan mereka dengan baik dan salam mereka harus dijawab dengan baik. Setelah ayat ini diturunkan, Umar bin Khtaaab datang kepada Nabi saw, lalu ia meminta maaf kepada Nabi saw atas ucapan yang telah dikeluarkannya. Artinya, hormatilah mereka dengan menjawab salam mereka. Bahkan, dan sampaikan berita gembira bahwa rahmat Allah yang luas mencakup mereka semua. Allah swt telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang dan anugerah untuk makhluk-Nya. Yaitu bahwa barang siapa yang berbuat kejahatan kemudian ia bertobat setelahnya dan mengadakan perbaikan, maka rahmat dan kasih sayang Allah mengalahkan kemurkaan-Nya. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sebuah hadits yang diceritakan oleh Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda bahwa: Setelah Allah melakukan peradilan terhadap makhluk-Nya, maka Dia menetapkan pada kitab-Nya yang ada di sisi-Nya di atas 'Arasy, bahwa sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku. Hadis ini diketengahkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam kitab Sahihain.

Comments

Popular Posts