Jurubicara

Jurubicara adalah seseorang yang ditugasi atau dipilih untuk berbicara kepada publik atas nama yang lain. Atas nama yang lain boleh jadi atas nama organisasi atau atas nama perorangan. Orang yang ditunjuk dalam hal ini bisa jadi laki-laki atau perempuan. Dalam konteks dunia media jaman ini yang makin peka, banyak organisasi memiliki jurubicara. Sayangnya, banyak di antara jurubicara ini yang tidak memiliki latar belakang media, dunia jurnalistik, komunikasi, atau public relations. Padahal sangat sedikit orang yang terlahir dengan kemampuan menjadi jurubicara. Karena itu jurubicara harus orang yang terlatih menyampaikan pesan, bukan orang yang sembarang pintar bicara. Banyak penunjukan jurubicara keliru yang alih-alih mampu menyampaikan pesan dan memperbaiki citra dan reputasi organisasi tetapi justru menggerogoti citra organisasi tersebut. Latar belakang media, jurnalistik, komunikasi atau PR bagi jurubicara tidak bisa dianggap remeh. Latar belakang ini banyak membantu jurubicara untuk mengenal medan pekerjaan karena akan berhubungan dengan media, bisa menyusun, mengemas pesan menyampaikan pesan dengan baik dan tepat menggunakan kanal yang tepat pula. Pesan yang baik, dikemas secara tepat dan disampaikan melalui kanal yang tepat akan memaksimalkan dampak positif pesan yang disampaikan dan mengurangi potensi dampak negatif. Jika penyampaian pesan oleh jurubicara ternyata justru menimbulkan dampak negatif, maka tak ada manfaat yang bisa dihasilkan oleh seorang juru bicara. Jurubicara ini sama sekali bukan seseorang yang memberikan pernyataan pribadi. Seorang jurubicara secara jujur menjadi cermin sikap dan pandangan organisasi meski hal itu bertentangan dengan sikap dan pandangan pribadinya sendiri. Karena itu, jurubicara dipilih bukan karena kepandaian berbicara atau keunggulan apalagi kengototan berdebat di depan publik, tetapi dipilih karena penampilan umumnya yang mengesankan dan komitmen terhadap organisasi. Michael Jordan adalah contoh jurubicara yang mengesankan banyak orang. Karirnya yang terjaga di bola basket telah menempatkan dia menjadi olahragawan model. Kerendahan hati dan sikap menghormati orang lain membuat banyak organisasi memercayai MJ menjadi jurubicara mereka. Beberapa organisasi yang pernah diwakili MJ antara lain Nike, Coca-Cola, Gatorade, Chevrolet, McDonald’s, hingga Ball Park Franks, Rayovac, Wheaties, dan MCI. Saking mengesankannya, Nike sempat menciptakan sepatu dengan tandatangan MJ yang dinamai Air Jordan. Kadang, organisasi besar bisa saja diwakili oleh CEO, Presiden Direktur, atau Ketua Dewan Penasihat atau posisi puncak lainnya. Orang-orang pada posisi puncak ini bisa saja tampil mewakili organisasi dalam berbagai situasi, Tetapi pendekatan seperti ini mengandung risiko besar karena tidak ada bumper yang melindungi organisasi dan orang nomor satu di organisasi jika terjadi kekeliruan atau serangan langsung atas orang nomor satu tersebut. Dalam banyak kasus posisi jurubicara harus bisa meredam kekeliruan atau serangan langsung tersebut. November ini, organisasi seperti Hamas merasa perlu menggunakan jurubicara sebagai upaya untuk mengubah citra publik. Maka Hamas menunjuk Isra Al Modallal, perempuan pertama berusia 23 tahun menjadi jurubicara Hamas. Perempuan kelahiran Kairo dari keluarga pengungsi Palestina ini tumbuh dan besar di Gaza, sekolah menengah atas di Bradford, Inggris sebelum akhirnya lulus jurusan media studies dari Islamic University of Gaza. Al Modallal memiliki latar belakang jurnalisme yang kuat karena sebelumnya dia bekerja sebagai reporter televisi. Hamas berharap Al Modallal akan mampu menjembatani kepentingan perempuan Palestina dan Hamas dengan dunia barat. Dan penunjukan Al Modallal dengan akses Inggris Yorkshire-nya menimbulkan berbagai reaksi positif. Keberhasilan seorang jurubicara menyampaikan pesan ditandai dengan kutipan di media yang memberikan gambaran jernih tentang kepentingan dan pesan organisasi. Jika media pun tidak mengutip pesan dari jurubicara bahkan justru mengutip isu lain, maka itu tanda kegagalan jurubicara menyampaikan pesan. Atau jika pesan organisasi berlebihan dalam memuji diri, maka pesan semacam ini hanya akan jadi tertawaan khalayak. Atau, jika pesan organisasi hanya mengacu pada perspektif sendiri dan melupakan bahwa jurubicara tugasnya adalah menyampaikan pesan kepada khalayak, bukan berbantahan, maka itu kegagalan lain. Bulan November lalu, Partai Demokrat juga menunjuk Ruhut Sitompul menjadi jurubicara partai. Sesungguhnya niat PD tentu untuk memperoleh output yang mengesankan dan melalui juru bicara mampu meningkatkan citra dan reputasi partai. Tetapi tampaknya penunjukan ini belum menghasilkan output seperti yang diharapkan. Ini menjadi pembelajaran bagi organisasi manapun mengapa belum tampak output yang mengesankan.

Comments

Popular Posts